Misi Wanita Nashrani (Surat Seorang Wanita Nasrani di Malaysia) Bagian 7

Dalam suratnya kepada wanita muslimah di Indonesia, wanita Nasrani dari Malaysia itu menyebutkan syubhat berikut ini:

Oh ya al-Kitab diterjemahkan dalam berbagai bahasa supaya orang yang membacanya mengerti. Kalau gak tahu artinya mana bisa megerti. Kalau gak ngerti mana bisa dekat dengan Tuhan. Bagaimana?Jawab: Apa pandangan Anda seandainya saya katakana kepada Anda, bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang memahami Bible. Karena Bible itu sebagiannya menghantam sebagian yang lain, dan sebagiannya berseberangan dengan sebagian yang lain. Dengan hanya sedikit usaha, dan perhatian terhadap Bible, akan menjadi jelas segala kontradiksinya dengan segenap kemudahan. Maka mustahil, bersamaan dengan keberadaan kontradiksi tersebut ada seseorang yang mampu memahaminya.

Selanjutnya, mustahil kalau Bible itu dari sisi Allah. Setiap orang berakal tahu bahwa kontradisi adalah bukti kebatilah. Jika tidak demikian, maka dengan apa Anda akan menjelaskan penyebutan Bible bahwa bulan bersinar, dan dalam tempat lain menyebutkan bahwa bulan tidak bersinar. Lalu penyebutan bahwa Allah menciptakan cahaya pada hari keempat, sementara pada tempat lain pada hari pertama; pergi ke al-Quds, pada tempat lain, tidak pergi ke al-Quds; Luth adalah putra saudara Ibrahim, pada tempat lain Luth adalah saudara Ibrahim; Tuhan Peperangan, ditempat lain disebut Tuhan Perdamaian; Tuhan mencari dan tidak menemukannya, ditempat lain Tuhan mencari dan menemukannya; Yohannes tidak makan dan minum, ditempat lain Yohannes makan belalang dan madu; Yesus disalib jam tiga, ditempat lagi disalib jam enam; Mukjizat penangkapan ikan terjadi sebelum kebangkitan Yesus, ditempat lain disebutkan bahwa Mukjizat tersebut terjadi setelah kebangkitan Yesus; Yesus berkata, ‘maka kesaksian-Ku itu tidak benar,’ ditempat lain dia berkata, ‘"Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar; dan seterusnya…

Ini adalah beberapa contoh dari ratusan contoh untuk menetapkan kontradiksi Bible. Inilah yang saya maksud bahwa tidak ditemukan seorangpun yang bisa memahami Bible sekalipun mereka mengeklaimnya dengan dusta. Dan bahwa Anda tidak akan mendapati satu rumah tanggapun yang menjawab dengan satu jawaban sama jika mereka ditanya tentang makna Trinitas (Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Kudus). Bahkan para pendeta sekalipun, jika mereka ingin menjelaskan makna Trinitas, maka masing-masing memliki cara sendiri dalam menjelaskannya dengan menggunakan logika; mereka memulai dan menyelesaikannya dengan satu hasil, yaitu penjelasan yang tidak jelas.

Oleh karena itulah, saat kami menyebut Kontradiksi dalam Bible pada edisi 07 tahun kelima, tidak ada seorangpun dari para pendeta yang datang kemudian mendustakan kami, karena mereka mengetahui hakikat sebenarnya. Dimana hal itu menguatkan akan banyaknya kontradikisi bible. Dikarenakan mayoritas orang yang menyatakan keIslamannya dari Nasrani adalah mereka yang terpelajar dari para pendeta, atau pemuka gereja, atau para ilmuwan mereka. Sebaliknya, tidak pernah ditulis dalam sejarah, sejak terbitnya fajar Islam, bahwa ada satu orang ulama dari kaum muslimin yang meninggalkan agama Islam kemudian memeluk Nasrani. Oleh karenanya tidak akan ada dari kaum muslimin yang masuk ke dalam agama Nasrani kecuali dari golongan orang-orang yang membutuhkan bantuan, dari kaum faqir miskin yang kefakiran dan sakit mereka digunakan oleh gereha agar mereka mau memeluk Nasrani.

Sebaliknya, bersamaan dengan keberadaan ratusan kontradiksi dalam bible yang menyebabkan masuk Islamnya banyak dari pemuka Nasrani, tidak ada satupun orang Nasrani yang mampu menemukan satu kontradiksi dalam al-Qur`anul karim. Dan sesungguhnya kami membuka kesempatan bagi setiap gereja untuk berkumpul dan menetapkan bagi kaum muslimin melalui majalah Qiblati bahwa terdapat satu saja kontradiksi dalam al-Qur`anul karim, dan itu mustahil. Tidak akan mungkin bagi al-Quran menyebutkan ungkapan, ‘Dirikanlah shalat.’ Kemudian dalam tempat lain menyebutkan, ‘Jangan dirikan shalat’; ‘bayarkanlah zakat’, pada tempat lain, ‘jangan bayarkan zakat’; ‘penutup para nabi’ pada tempat lain, ‘bukan penutup para nabi’; kemudian analogkan ayat-ayat lain yang telah dijanjikan penjagaannya oleh Allah hingga datangnya hari kiamat. Allah Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (٩)

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr (15): 9)

Tidak aka nada satu orang berakalpun yang akan berpegang teguh dengan kitab yang sudah dirubah-rubah, lagi berkontradiksi dan saling bertentangan, kemudian dia meninggakan kitab yang bebas dari kontradiksi apapun. Oleh karena itulah saya memohon kepada Anda, agar Anda meminta kepada gereja untuk memberikan satu saja kontradiksi dalam al-Qur`an yang mulia, agar setelahnya Anda bisa menyingkap hakikat yang kemudian Anda bisa berjalan di jalan yang pada akhirnya kelak, yaitu pada waktu yang sudah tidak bermanfaat lagi penyesalan, bahwa ternyata jalan itu adalah jalan yang menyampaikan Anda kedalam neraka, karena ternyata al-Masih ‘alaihi salam berlepas diri dari agama Anda, dan berlepas diri dari setiap kitab suci yang telah dirubah-rubah oleh manusia.



Wanita Nasrani berkata:

Tetapi aku tidak maksa kamu untuk percaya. Tapi tolong pertimbangkanlah kata-kataku ini. Karena jika aku berkata dusta dan mengajarkan ajaran sesat padamu, murka Allah pasti menimpaku. Tapi aku yakin bahwa ini adalah kebenaran, karena I Orintus 15:14, Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitakan, maka sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih daripada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah karena tentang dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitakan Kristus padahal Ia tidak membangkitkan-Nya. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

Jawab: Pertama, bagus sekali Anda berbicara tentang masalah kemanfaatan iman, dan ketidak manfaatannya. Kemanfaatan iman adalah apa yang diusahakan untuk dicapai oleh setiap orang yang berakal. Akan tetapi bagimana kita bisa mencapai kemanfaatan ini? Ini adalah sebuah pertanyaan penting yang kami butuh mengetahui jawabannya. Karena kemanfaatan iman adalah kehidupan abadi di sorga, dan ketidak manfaatannya adalah kebinasaan dan kehidupan abadi di neraka.

Tidak mungkin bagi akal bisa menerima bahwa Allah Allah Subhanaahu wa Ta`ala menjadi banyak jalan yang kesemuanya bisa menyampaikan ke kenikmatan sorga. Jalan yang sebenarnya dari Allah haruslah Cuma satu jalan yang di dalamnya terdapat hidaayah dan ridha Allah. Suatu perkara yang mustahil jika Islam, Nasrani, Yahudi, Budha, Hindu dan seluruh agama akan menghantarkan pemeluknya ke dalam kenikmatan akhirat. Lalu mengapa termasuk perkara mustahil bahwa semua agama akan menghantarkan kepada kenikmatan akhirat?

Jawabnya, dengan segenap kemudahan, adalah bahwa agama-agama itu saling bertentangan satu sama lain. Maka jika mustahil seluruh agama yang saling bertentangan itu bisa menghantarkan kepada ridha Allah, maka menjadi mustahil pula agama Nasrani bisa menghantarkan kepada keridhaan Allah dan kenikmatan abadi karena Nasrani juga kontrandiksi terhadap dirinya sendiri.

Jika Yahudi dan agama kontradiksi lainnya saling bertentangan dan kontradiksi, maka hal itu adalah sebuah dalil yang pasti, dan bukti nyata bahwa agama Islam adalah agama yang haq, karena dia adalah satu-satunya agama yang tidak ada kontradiksi dalam kitabnya -yang telah diturunkan dari sisi Allah- sekalipun hanya satu kali.

Adapun tentang iman dengan kebangkitan al-Masih ‘alaihi salam, maka kaum muslimin meyakini turunnya al-Masih ‘alaihi salam di akhir zaman, dikarenakan orang-orang Yahudi tidak membunuh al-Masih ‘alaihi salam. Bahkan merekapun tidak mensalibnya, akan tetapi Allah mengangkatnya tanpa mereka bisa menyentuhnya.

Sementara yang disalib adalah orang lain, inilah yang ditetapkan oleh al-Qur`an dengan segenap kejelasan tanpta ada kontradiksi.

Allah Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman tentang orang-orang Yahudi:

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (١٥٧)بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (١٥٨)

“Dan karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa` (4): 157-158)

Sementara kita mendapati bahwa Bible saling berkontradiksi, dan berselisih dalam masalah penyaliban dengan perselisihan besar; dan saya akan meringkasnya sebagai berikut:

1. Yesus telah disalib dan dibunuh, itu adalah ucapan mayoritas orang-orang Yahudi dan Nasrani pada hari ini.

Sementara al-Qur`an telah menyebutkan pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Isa ‘alaihi salam, kemudian al-Qur`an mendustakan dan melaknat mereka karena ucapan tersebut. Adapun Nasrani maka mereka telah berselisih pendapat sejak pertama kali kejadian perkara ini. Dan yang telah tetap, bahwa mayoritas kelompok Nasrani tetap berkeyakinan sepanjang abad pertama, bahwa al-Masih ‘alaihi salam sama sekali tidak digantung di tiang salib.

2. al-Masih telah disalib, akan tetapi tidak terbunuh.

Ini adalah ucapan yang terdahulu. Sebagian orang Nasrani kontemporer menjelaskannya dibawah teori pingsan. Mereka mengatakan bahwa al-Masih telah digantung di tiang salib. Akan tetapi salah satu manusia memberikan sepercak kain yang dilumuri dengan cuka, lalu diapun pingsan, hingga manusia mengiranya dia telah mati. Kemudian dilakukanlah pelariannya. Kemudian dia mati wajar selang beberapa waktu setelah itu.

Al-Qur`an telah menafikan dua pendapat pertama ini dengan ungkapan, ‘Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,’. Maka tidak pernah terjadi pembunuhan pada diri beliau, walaupun hanya sekedar penyaliban.

3. Setelah Allah mengangkat al-masih ‘alaihi salam, maka orang-orang Yahudi tidak bisa menemukannya, lalu merekapun mengaku telah menyalibnya kemudian membunuhnya. Yang menguatkan hal ini adalah apa yang disebutkan dalam Yohanna (7:34-35) Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku, sebab kamu tidak dapat datang ke tempat di mana Aku berada." Orang-orang Yahudi itu berkata seorang kepada yang lain: "Ke manakah Ia akan pergi, sehingga kita tidak dapat bertemu dengan Dia? Adakah maksud-Nya untuk pergi kepada mereka yang tinggal di perantauan, di antara orang Yunani, untuk mengajar orang Yunani?

Dan jawabannya adalah bahwa tantangn itu tidak mengandung arti bahwa orang-orang Yahudi tidak menyalib seorangpun sebagai ganti tempat al-Masih. Sebagaimana al-Qur`an telah menetapkan bahwa mereka telah membunuh dan menyalib laki-laki lain yang diserupakan atas manusia: ‘Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.’

4. Yudas, salah satu murid al-Masih yang mengorbankan diri demi Nabi mereka. Maka murid tersebut mengaku sebagai al-Masih saat para tentara mencarinya. Maka perkara itupun menjadi samar bagi orang Yahudi, bahwa mereka telah menyangka bahwa mereka telah mensalib dan membunuh al-Masih.

5. Injil Barnabas (15: 112) mengaku bahwa al-Masih telah mengumumkan bahwa dia akan hidup sampai akhir alam semesta. Dan bahwasannya Jibril telah memberitahukan kepadanya akan pengkhianatan Yudas. Kemudian al-Masih mengumumkan bahwa Allah akan mengangkatnya dari bumi, kemudian akan merubah rupa sang pengkhianat yaitu Yudas agar setiap orang menyangkanya sebagai al-Masih. Maka orang Yahudipun menyangkanya sebagai al-Masih, kemudian mereka mensalib dan membunuhnya.

Sekalipun teori ini tidak bertentangan dengan al-Qur`an, dan bersandar pada kitab Nasrani, akan tetapi kita tidak membenarkannya, pun tidak mendustakannya selagi tidak bertentangan dengan al-Qur`an dan sunnah Nabi i. Sekalipun Injil Barnabas adalah Injil Nasrani yang paling benar, dan paling sedikit perubahannya.

Yang perlu diperhatikan, bahwa kesepakatan Bible akan tidak tahunya orang-orang yang datang untuk menangkap al-Masih akan diri al-Masih. Mereka membutuhkan tanda dari Yudas yang menyerahkannya agar mereka bisa mengetahui orang yang mereka cari. Injil Markus (14: 44-46) mengatakan: Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat." Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia. Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.

Adapun Injil Yohannes, maka dia telah menjelaskan dengan terang bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang mengaku dirinya adalah al-Masih ‘alaihi salam, dimana para tentara dan para tetua Yahudi itu tidak mengetahui rupa al-Masih. (18:3-5) Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.

Dan ini dikuatkan oleh al-Qur`an, yaitu orang-orang yang membunuhnya tidak mengetahui rupanya. Itulah makna firman Allah Allah Subhanaahu wa Ta`ala : tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.’ Maka al-Qur`an telah membatalkan seluruh perselisihan orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam masalah penyaliban dan pembunuhan al-Masih ‘alaihi salam.

Terkahir kami katakan seandainya Bible itu dari sisi Allah, maka apakah aka nada berbagai perselisihan dan kontradiksi dalam satu masalah seperti ini? Sekali-kali tidak akan ada Kitab Suci Allah yang penuh dengan perselisihan dan kontradiksi seperti ini.

Shalawat dan salam atas Nabi kita Isa ‘alaihi salam dan Ibunya, Maryam yang suci ‘alaiha salam. (AR) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perhatikan adab berikut :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga perkara pula.
Allah meridhai kalian bila kalian:
(1) Hanya beribadah kepada Allah semata, (2) Dan tidak mempersekutukan-Nya, (3) Serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya, dan janganlah kalian berpecah belah
Dan Allah membenci kalian bila kalian:
(1) Suka qiila wa qaala (berkata tanpa dasar), (2) Banyak bertanya (yang tidak berfaedah), (3) Menyia-nyiakan harta”
(HR. Muslim no. 1715)